Shodo merupakan
salah satu kebudayaan yang populer dari jepang yaitu tulisan kaligrafi Jepang.
Kaligrafi adalah seni menulis cantik, yang ditulis dengan kuas dan dicelupkan
kedalam tinta dan ditulis di kertas khusus. Dalam tulisan kaligrafi Jepang dibutuhkan
keseimbangan dan keharmonisasian, karena tata cara penulisan kaligrafi dengan
menulis huruf Jepang biasa sangatlah berbeda, perbedaannya terletak pada
goresannya. Penulisan kaligrafi Jepang biasanya terlihat lebih lembut dan indah.
Dalam menulisnya pun kita membutuhkan keleluasaan dalam menulisnya, tidak boleh
ada rasa tegang maupun ketakutan dalam menulisnya. Karena hal tersebut dapat
mempengaruhi tulisan kita.
Sejarah shodo
Shodo berasal dari
tulisan yang dibawa dari Cina ke Jepang pada abad ke-6. Di Jepang tulisan Cina
tersebut di modifikasi dan dalam bahasa Jepang berubah nama menjadi Kanji. Lalu
dari tulisan kanji tersebut tercipta dua jenis huruf yaitu hiragana dan
katakana. Dalam penulisan kanji ada 5 jenis, yaitu tensho yang merupakan
penulisan jenis lama, reisho yang merupakan penulisan
jenis yang agak lebih modern dari jenis tensho, kaisho merupakan
penulisan jenis tebal yang penulisannya sudah jelas dan terbaca, gyosho
merupakan penulisan jenis mengalir yang paling banyak digunakan sekarang, dan soshotai
merupakan penulisan jenis rumput yang ditulis dengan gaya penulisan reisho
tetapi lebih cepat dalam penulisannya.
Peralatan yang
dibutuhkan dalam menulis kaligrafi Jepang yaitu Shitajiki sebagai alas
menulis Biasanya alas ini berbahan semacam kain flannel
yang permukaannya lembut dan berwarna hitam. Bunchin
atau pemberat kertas berbentuk balok yang terbuat dari
besi berfungsi agar kertas tetap diam.
lalu Hashi
yaitu kertas khusus untuk
menulis. Kertas yang digunakan bukan sembarang kertas, melainkan kertas yang
tipis dan ringan, namun tahan lama dan dapat menyerap tinta, yang berikutnya
ada Fude yaitu kuas, ada berbagai macam
bentuk fude, mulai dari kecil hingga besar. Fude ukuran besar
biasanya digunakan untuk membuat tulisan, sedangkan yang kecil digunakan untuk
membubuhkan tanda tangan si pembuat kaligrafi. Batang fude terbuat dari
bambu atau kayu pohon, sedangkan bulunya terbuat dari bulu hewan. Lalu,
ada tinta atau sumi, bisa berupa tinta botolan maupun tinta yang dipadatkan. Dan
terakhir ada Suzuri yang merupakan wadah untuk menaruh tinta.
Jenis-jenis style kaligrafi Jepang
Tensho style
Reisho style
Kaisho style
Gyousho style
Soshotai style
No comments:
Post a Comment